Korea Utara Tolak Lucuti Nuklir

Pyongyang - Korea Utara (Korut) menyatakan takkan membatalkan program senjata nuklir domestik guna memulai dialog dengan pihak Amerika Serikat (AS). Korut menolak tawaran Washington yang ditujukan demi meredakan ketegangan di kawasan semenanjung Korea.
 Dalam sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Korut dan disiarkan oleh kantor berita pemerintah hari Selasa, Korut mengatakan pangkal dari eskalasi ketegangan adalah pengenaan sanksi terhadap negara itu yang berkaitan dengan peluncuran satelit pada Desember 2012. Peluncuran itu dipandang sebagai langkah untuk menguji teknologi peluru kendali jarak jauh.
Selain itu, untuk menanggapi latihan militer di Korea Selatan yang memamerkan pesawat pengebom nuklir AS, Korut “merasa perlu meningkatkan [kemampuannya] menangkis [serangan] nuklir,” demikian bunyi pernyataan. Pada Februari, Korut untuk kali ketiga melakukan pengujian atas senjata nuklir. Pyongyang juga menyatakan akan memulai kembali reaktor nuklir serta pembangkit listrik yang mengandung uranium guna menyediakan lebih banyak material bom nukllir.
“Permintaan dialog itu adalah siasat yang dimaksudkan untuk membelokkan pendapat [masyarakat internasional] demi melucuti nuklir [Korea Utara],” tulis pernyataan itu.
Menurut pihak Korut, kini semuanya bergantung kepada AS untuk mengakhiri sikap keras guna memulai dialog. Pyongyang telah lama meminta AS menarik pasukannya dari Korea Selatan. Menurut Korut, keberadaan militer AS di semenanjung Korea merupakan ancaman invasi, khususnya selama latihan militer gabungan.
“Dialog yang murni hanya mungkin terjadi pada tahapan ketika DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) telah cukup memiliki kapasitas penangkal nuklir guna meredam ancaman perang nuklir dari AS. Kecuali, AS menarik kebijakan kerasnya, ancaman nuklirnya, serta pemerasan yang dilakukannya,” demikian pernyataan Korut.
Pada Minggu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan siap membuka dialog dengan pemimpin Korea Utara demi mengurangi ketegangan di Asia Utara jika Pyongyang bersedia memulai pelucutan senjata nuklir.
“AS salah jika menduga DPRK akan memerhatikan permintaan akan dialog demi mencapai solusi damai, sementara mereka memamerkan kekuatan senjatanya,” demikian bunyi pernyataan Korut.
“Apa lagi, niat AS berdialog jika DPRK mau melucuti nuklirnya merupakan tindakan yang mengundang permusuhan dan tidak menghormati Partai Pekerja Korea serta hukum DPRK.”

sumber : wsj.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bio Diesel atau Solar

16 Tujuan Wisata yang Wajib Kamu Kunjungin Pas Liburan !!!