Bio Diesel atau Solar

 Apa itu Bio Diesel??? Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan.


Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Namun, dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas.


Dia merupakan kandidat yang paling dekat untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena ia merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol di mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan infrastruktur sekarang ini.


Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan cepat, terutama di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia, meskipun dalam pasar masih sebagian kecil saja dari penjualan bahan bakar. Pertumbuhan SPBU membuat semakin banyaknya penyediaan biodiesel kepada konsumen dan juga pertumbuhan kendaraan yang menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar.
Cara Membuat Bio Diesel Videonya :https://www.youtube.com/watch?v=AJ8JYv5-4Lk

1.Mula-mula minyak goreng disaring dengan menggunakan kain bekas atau saringan. Setelah itu minyak goreng dipanaskan dengan suhu tinggi untuk menghilangkan air jika terkandung dalam minyak.

2.Selanjutnya minyak dipanaskan hingga mencapai suhu 55?C

3.Sementara minyak sedang dipanaskan. Kita dapat membuat larutan methoksida yang berfungsi sebagai katalis dengan cara mencapurkan 1,8 gr NaOH ke dalam 100 mL methanol. Selanjutnya, campuran diaduk dengan batang pengaduk hingga NaOH larut dalam methanol.

4.Setelah minyak mencapai suhu 55?C, proses mixing dilakukan. Larutan methoksida dimasukan ke dalam minyak goreng, lalu dicampur menggunakan mixer dengan kecepatan rendah selama 30-60 menit. Campuran dipertahankan pada suhu 50-55?C.

5.Setelah proses mixing selesai, pindahkan campuran ke tempat kering. Lalu diamkan selama 12-24 jam, sampai terbentuk endapan gliserin.

6.Setelah didiamkan selama 12-24 jam, maka akan terbentuk dua lapisan lapisan atas berupa BIODIESEL dan lapisan bawah terdapat endapan titik-titik putih gliserin. Pisahkan BIODIESEL dari gliserin yang berada di bawah. Setelah itu, panaskan BIODIESEL selama ±5menit dengan suhu >70?C untuk menguapkan methanol yang terdapat dalam BIODIESEL.

7.Setelah itu proses washing dilakukan. Siapakan air 750mL tambahkan sedikit asam cuka atau asam phospat. Campurkan BIODIESEL dan air yang sudah mengandung asam ke dalam botol bekas air mineral, putar secara perlahan agar BIODIESEL tercampur dengan air. Putar hingga warna larutan berubah menjadi kuning susu. Setelah warna berubah, letakan botol secara terbalik dan diamakan selama 30-60 menit.

8.Setelah menunggu 30-60 menit, tahap berikutnya adalah proses pemisahan BIODIESEL dari air washing. BIODIESEL terletak pada bagian atas berwarna kuning keruh, sedangkan bagian bawah adalah air washing yang berwarna putih pekat seperti susu. Proses pemisahan dilakukan dengan membuka tutup botol secara perlahan, sehingga air bekas washing akan keluar dan berpisah dengan BIODIESEL. Kami sarankan untuk membuat lubang pada bagian atas botol agar proses pemisahan lebih cepat. Pada proses washing yang pertama, akan diperoleh air washing yang sangat pekat dan bersifat basa, dikarenakan air washing itu mengandung sabun dan gliserin. Lakukan proses ini berulang kali hingga air washing bening dan memiliki pH 7.

9.BIODIESEL telah siap di gunakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tujuan Wisata yang Wajib Kamu Kunjungin Pas Liburan !!!